Kota Pangkalpinang, pada September 2020 inflasi sebesar 0,05 persen
dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 102,52. Dari 90 kota IHK, 34 kota
mengalami inflasi dan 56 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi
terjadi di Gunung Sitoli sebesar 1 persen dengan IHK 104,96 dan terendah
terjadi di Pekan Baru dan Pontianak sebesar 0,01 persen. Sementara
deflasi tertinggi terjadi di Timika sebesar 0,83 persen dengan IHK
106,50. Deflasi terendah terjadi di Bukit Tinggi, Jember dan Singkawang
sebesar 0,01 persen.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan
harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks di beberapa kelompok
pengeluaran, yaitu: kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,04 persen;
kelompok transportasi sebesar 1,95 persen; kelompok informasi,
komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,21 persen; kelompok perawatan
pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,23 persen. Sedangkan kelompok yang
mengalami inflasi yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar
1,09 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin
rumah tangga sebesar 0,11 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,08
persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,25
persen. Sementara kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar
rumah tangga; kelompok kesehatan; serta kelompok rekreasi, olahraga,
dan budaya tidak mengalami perubahan indeks/stabil.Selama tahun
kalender Januari-September 2020 (September 2020 terhadap Desember 2019)
terjadi deflasi sebesar 0,38 persen, sedangkan inflasi tahunan
(September 2020 terhadap September 2019) deflasi sebesar 0,94 persen.Komponen
energi pada September 2020 tidak mengalami perubahan indeks/stabil
dengan IHK sebesar 101,33. Komponen bahan makanan pada bulan september
mengalami inflasi sebesar 1,58 persen dengan IHK 100,71.