Kota Pangkalpinang, pada Oktober 2020 deflasi sebesar 0,32 persen dengan
Indeks Harga Konsumen (IHK) 102,19. Dari 90 kota IHK, 66 kota mengalami
inflasi dan 24 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di
Sibolga sebesar 1,04 persen dengan IHK 104,43 dan terendah terjadi di
Jember, Bekasi, Cirebon dan DKI Jakarta sebesar 0,01 persen. Sementara
deflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 1,81 persen dengan IHK
105,12. Deflasi terendah terjadi di,Surabaya sebesar 0,02 persen dengan
IHK 104,03.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang
ditunjukkan oleh turunnya indeks di beberapa kelompok pengeluaran,
yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,87 persen;
kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar
0,04 persen; kelompok transportasi sebesar 0,08 persen; kelompok
informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,21 persen; kelompok
rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,01 persen; serta kelompok
perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,62 persen. Sedangkan
kelompok yang mengalami inflasi yaitu kelompok perlengkapan, peralatan
dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,06 persen; kelompok
kesehatan sebesar 0,06 persen; serta kelompok penyediaan makanan dan
minuman/ restoran sebesar 0,03 persen. Sementara kelompok pakaian dan
alas kaki serta kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan
indeks/stabil.Selama tahun kalender Januari-Oktober 2020
(Oktober 2020 terhadap Desember 2019) terjadi deflasi sebesar 0,70
persen, sedangkan inflasi tahunan (Oktober 2020 terhadap Oktober 2019)
deflasi sebesar 0,97 persen.Komponen energi pada Oktober 2020
mengalami deflasi sebesar 0,23 persen dengan IHK sebesar 101,10.
Komponen bahan makanan pada bulan oktober mengalami deflasi sebesar 1,15
persen dengan IHK 99,55.